Langsung ke konten utama

Postingan

Abai Bukan Karna Tak Sayang Anak

Postingan terbaru

Oh, masalah!

Bismillaah... Alquran diturunkan kepada Rasulullah sebagai petunjuk kehidupan. Bukankah kita sebagai umat muslim sudah mengetahuinya? Namun, sudahkah kita meyakininya dan mempercayainya sepenuh hati? Ustadz Maman Surahman di dalam sebuah majelis ilmu menyampaikan bahwa banyaknya problematika kehidupan saat ini tak lain disebabkan oleh aturan-aturan Pencipta yang tidak diimplementasikan dengan baik dan benar. Manusia justru menciptakan sendiri masalah demi masalah di kehidupannya karena tidak hidup sesuai panduan dan aturan baku dari Penciptanya.  Kita sebagai manusia justru berusaha mencari-cari ilmu baru , dan berinovasi secanggih mungkin untuk menciptakan solusi dari berbagai permasalahan yang ada. Namun, justru disitulah manusia akan terus berputar dan kembali pada permasalahan awal.  Sementara Sang Pencipta telah menciptakan manusia beserta buku panduannya dan melengkapinya dengan contoh sempurna dengan diutusnya Rasulullah sang suri tauladan yang telah dilalaikan ole

Sebuah Penyesalan yang Diharapkan

Bismillaah... Aku menyesal... Mungkin setiap insan pernah berkata demikian. Sebuah penyesalan yang datang dari hal-hal yang tak diinginkan akibat kelalaian ataupun keteledoran yang dilakukan. Namun, bisa saja sebuah penyesalan datang akibat pilihan yang sebelumnya telah dipikirkan matang-matang.  Hmmm... Bagaimana hal ini bisa terjadi? Bisa saja sih, pun demikian buah pikiran yang matang belum tentu dihasilkan dari pengolahan akal dan ilmu yang memadai. So, dipastikan itu merupakan sebuah kelalaian :) Kelalaian dari menuntut ilmu atau mendapatkan informasi yang benar :) Hoho, sudahlah tak usah dipikirkan njlimet tenan :v Sekarang yang anda rasakan adalah anda menyesal. Nah, sekarang yang sebaiknya perlu dilihat adalah hasil dari penyesalan. Sesalmu menyemangatimu? Ataukah sesalmu menenggelamkan tekadmu? Penyesalan yang membuahkan kebaikan adalah anugerah Allah yang harusnya membuat kita senang. Sebagaimana saat kita berbuat keburukan, lalu kita menyesal dan b

Menembus Batas Pemahaman Diri

Seringkali kita sebagai manusia menilai segala sesuatu dari setiap hal yang tampak di depan mata. Ya, itulah fitrah manusia. Kita hanya berbekal panca indera untuk memahami stimulus yang ada di alam semesta ini, selanjutnya akan ditransferkan ke neuron-neuron di dalam otak hingga membuahkan buah persepsi dan pikiran yang akan menentukan keputusan pengambilan sikap dan perilaku. Suatu hal yang pasti adalah keterhubungan antara sikap dan perilaku manusia dengan eksistensi kehidupan manusia itu sendiri di bumi ini. Mari kita cermati dan lihat ke dalam diri kita sendiri. Ambillah sebuah kaca, tataplah diri anda. Pahamilah bahwa anda sedang menilai 'orang lain' yang selama ini hidup berdampingan dengan anda. Cermatilah baik-baik sosok yang sedang anda lihat! Nilailah orang itu! Apakah anda memperoleh suatu kesimpulan tentang sosok tersebut? Pasti akan muncul berbagai kesimpulan yang sangat bervariasi dari berbagai perspektif. Penilaian yang muncul mungkin akan disimpulkan m

Catatan Walimatus-Safar

“Maha benar Allah Yang Maha Agung”. Kuakhiri bacaan sari tilawah dari surat Al-Baqoroh ayat 197 dan Ali-Imron ayat 95-97. Selanjutnya, kuberikan microphone kepada sang Qori’ul Qur’an yang kemudian melantunkan: Labbayka-llaahumma labbayk # Labbayka laa syariika laka labbayk Innal-hamda wa-nni’mata# laka wal-mulk Laa syariika lak Alunan indah nan merdu terlantun dari seorang Qori’ul Qur’an Bapak Suyono Malik. Suara parau dan linangan air mata haru meliputi para jama’ah majlis undangan yang mengikutinya, khususnya sang calon addhuyuuful-baitil-haroom . Kalimat talbiyah tersebut diulangi tiga kali lalu disambung dengan sholawat badar. Hari ini tanggal 30 Agustus 2014 telah diselenggarakan acara walimatus-safar di kediaman Bapak dan Ibu Sugiharto. Beliau berdua telah menerima panggilan dari Kemenag untuk menunaikan ibadah haji bersama rombongan jama’ah haji Indonesia lainnya yang akan diberangkatkan tahun ini. Setelah bertahun-tahun lamanya mengantri panggilan ibadah haj

Identitas Islam yang Kian Memudar

Bismillaah. 'Assalamu'alaikum'. Saya belajar menyapa orang lain dari ibu saya. Beliau selalu tersenyum dan ramah menyapa orang lain, khususnya dengan mengucapkan ' Assalamu'alaikum ' kepada saudara sesama muslim. Salam adalah identitas seorang muslim. Hal ini telah dicontohkan langsung oleh Rasulullah Muhammad shallallahu'alaihi wasallam. Kesantunan dan mulianya budi pekerti beliau tidak diragukan lagi. Beribu literatur telah dituliskan dan ditelaah oleh para ahli sejarawan dan ilmuwan, baik dari kalangan muslim maupun non muslim. Bahkan secara jelas Alloh 'azza wa jalla berfirman bahwa Dia telah mengutus sebaik-baik manusia untuk dijadikan contoh dan panutan dalam bersikap dan berperilaku bagi seluruh umat manusia (Al-Ahzab:21). Mencontoh beliau adalah sebaik-baik amal perbuatan. Adapun beliau mengajarkan dan mendidik umatnya dalam seluruh aspek berperilaku dalam kehidupan tak terkecuali dalam hal bersosialisasi dengan sesama manusia, khus

Muqaddimah

Taken at Taipa Beach, Kendari Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebagian besar orang mampu menikmati kehidupannya dengan sangat baik, yakni merasakan manis, asam, dan pahitnya hidup di sepanjang episodenya. Namun, tidak semua orang memahami amanahnya dalam menjalani kehidupan. Amanah yang menjadikan hidup tidak sekedar hidup melainkan bermakna sebagai kehidupan yang penuh anugerah dan kesyukuran. Perjalanan hidup yang dimaknai sebagai anugerah dan kesyukuran inilah yang akan menjadikan seorang manusia mampu mengaktualisasikan dirinya sebagai manusia seutuhnya. Manusia yang hakikatnya adalah hidup untuk menyempurnakan penghambaan dirinya kepada Sang Pencipta, Allah Yang Maha Esa, sejak berikrar janji di alam 'Arsy hingga berproses di alam rahim sang ibu, lalu genaplah ia menjadi manusia saat dilahirkan hingga ajal mengakhiri episode hidupnya di dunia.  Laman ini dihadirkan sebagai jejak penelusuran hidup Sang Penulis dalam r