Langsung ke konten utama

Abai Bukan Karna Tak Sayang Anak

Bismillaah...

Anak-anak...
Fitrahnya suci, namun ia begitu ringkih dan pasrah.
Bak kanvas yang putih bersih, ia akan mudah terwarnai dengan ragam warna yang dikehendaki sang pelukis.
Itulah anak-anak..

Hadirnya adalah anugerah. Ada yang baru saja menikah dan segera mendapatkan keturunan. Ada yang bertahun-tahun lamanya menikah namun tak kunjung tanda kehadirannya datang.
Maka, siapakah yang mengatur kehadirannya?
Alloh Maha Kuasalah yang mentakdirkan kehadirannya.
Ia begitu istimewa, harta yang dinanti bagi setiap pasangan.
Lazimnya, begitu pula setiap ayah bunda yang beri anugerah ini memperlakukannya dengan adab dan ikhtiar pengasuhan yang istimewa.
Maksimal meniti peran sebagai pengemban amanah dari Sang Kuasa.

Anak-anak...
Saat mereka baik maka ada pengasuh baik yang mengayominya.
Saat mereka bermasalah maka ada pengasuh lalai di belakangnya.

Anak-anak..
Anugerah yang dinanti , namun sering terabaikan saat ia ada.
Abai bukan karena tak sayang.
Abai bukan karena menyia-nyiakannya.
Namun, abai karena lengah menjadi ayah bunda yang mencontohkan akhlak terbaik untuk ditirunya.
Abai karena tak mengenalkannya kepada Sang Pencipta.
Abai karena tak mengajarkannya bagaimana mensyukuri kehidupan kepada Penciptanya.
Abai karena mendidiknya menjadi hamba dunia.

Ayah bunda, jangan abaikan anak-anak kita...
Ikhtiar dan kesungguhan doalah yang akan menentukan anugerah ini menjadi sebaik-baik investasi dunia atau investasi akhirat.
Yang membahagiakan di dunia saja, atau juga membahagiakan di akhirat kelak.
Anak-anak, amanah yang berharga...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oh, masalah!

Bismillaah... Alquran diturunkan kepada Rasulullah sebagai petunjuk kehidupan. Bukankah kita sebagai umat muslim sudah mengetahuinya? Namun, sudahkah kita meyakininya dan mempercayainya sepenuh hati? Ustadz Maman Surahman di dalam sebuah majelis ilmu menyampaikan bahwa banyaknya problematika kehidupan saat ini tak lain disebabkan oleh aturan-aturan Pencipta yang tidak diimplementasikan dengan baik dan benar. Manusia justru menciptakan sendiri masalah demi masalah di kehidupannya karena tidak hidup sesuai panduan dan aturan baku dari Penciptanya.  Kita sebagai manusia justru berusaha mencari-cari ilmu baru , dan berinovasi secanggih mungkin untuk menciptakan solusi dari berbagai permasalahan yang ada. Namun, justru disitulah manusia akan terus berputar dan kembali pada permasalahan awal.  Sementara Sang Pencipta telah menciptakan manusia beserta buku panduannya dan melengkapinya dengan contoh sempurna dengan diutusnya Rasulullah sang suri tauladan yang telah dilalaikan ole

Catatan Walimatus-Safar

“Maha benar Allah Yang Maha Agung”. Kuakhiri bacaan sari tilawah dari surat Al-Baqoroh ayat 197 dan Ali-Imron ayat 95-97. Selanjutnya, kuberikan microphone kepada sang Qori’ul Qur’an yang kemudian melantunkan: Labbayka-llaahumma labbayk # Labbayka laa syariika laka labbayk Innal-hamda wa-nni’mata# laka wal-mulk Laa syariika lak Alunan indah nan merdu terlantun dari seorang Qori’ul Qur’an Bapak Suyono Malik. Suara parau dan linangan air mata haru meliputi para jama’ah majlis undangan yang mengikutinya, khususnya sang calon addhuyuuful-baitil-haroom . Kalimat talbiyah tersebut diulangi tiga kali lalu disambung dengan sholawat badar. Hari ini tanggal 30 Agustus 2014 telah diselenggarakan acara walimatus-safar di kediaman Bapak dan Ibu Sugiharto. Beliau berdua telah menerima panggilan dari Kemenag untuk menunaikan ibadah haji bersama rombongan jama’ah haji Indonesia lainnya yang akan diberangkatkan tahun ini. Setelah bertahun-tahun lamanya mengantri panggilan ibadah haj

Sebuah Penyesalan yang Diharapkan

Bismillaah... Aku menyesal... Mungkin setiap insan pernah berkata demikian. Sebuah penyesalan yang datang dari hal-hal yang tak diinginkan akibat kelalaian ataupun keteledoran yang dilakukan. Namun, bisa saja sebuah penyesalan datang akibat pilihan yang sebelumnya telah dipikirkan matang-matang.  Hmmm... Bagaimana hal ini bisa terjadi? Bisa saja sih, pun demikian buah pikiran yang matang belum tentu dihasilkan dari pengolahan akal dan ilmu yang memadai. So, dipastikan itu merupakan sebuah kelalaian :) Kelalaian dari menuntut ilmu atau mendapatkan informasi yang benar :) Hoho, sudahlah tak usah dipikirkan njlimet tenan :v Sekarang yang anda rasakan adalah anda menyesal. Nah, sekarang yang sebaiknya perlu dilihat adalah hasil dari penyesalan. Sesalmu menyemangatimu? Ataukah sesalmu menenggelamkan tekadmu? Penyesalan yang membuahkan kebaikan adalah anugerah Allah yang harusnya membuat kita senang. Sebagaimana saat kita berbuat keburukan, lalu kita menyesal dan b